News Update :

Thursday, September 1, 2011

Momen untuk Merdeka, Sebenarnya!

By at 3:08 PM
send email
print this page

Masyhur di kalangan para sejarawan Amerika, bahwa pada masa awal dibangunnya negara itu, Amerika banyak membawa budak dari Afrika untuk melakukan berbagai pekerjaan yang mereka miliki. Para budak itu mereka beri makan setiap hari, mereka tidak perlu tahu bagaimana caranya mencari uang, yang mereka tahu hanyalah mengerjakan apa yang menjadi perintah majikanya. Namun, ada kalanya perlakuan majikan terhadap budaknya melewati batas, sehingga tidak sedikit dari para budak itu yang akhirnya melarikan diri. Pada beberapa budak yang beruntung memiliki majikan yang baik, mereka diperkenankan untuk membayar tebusan sejumlah uang jika ingin merdeka. Tercatat bahwa tidak sedikit budak yang merdeka dengan jalan ini. Namun, masalah tidak berhenti pada sebatas soal merdeka atau tetap menjadi budak. Karena status merdeka itu memberikan konsekuensi.
Maka dapat dijumpai tidak sedikit di antara para budak yang berhasil merdeka itu yang akhirnya kebingungan mau apa setelah merdeka. Hal ini dikarenakan mereka sudah terlalu lama berada dalam penguasaan orang lain, sehingga tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan sebagai manusia bebas. Banyak di antara mereka yang tidak bisa mencari nafkah, sehingga tidak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan diri untuk kembali menjadi budak. Karena dalam benak mereka, menjadi budak lebih mudah daripada harus menjadi manusia bebas.
Namun tidak boleh dimungkiri bahwa tetap ada di antara mereka yang memilih untuk bertahan, membentuk semacam kelompok agar mereka tetap bertahan menghadapi kerasnya hidup di luar sana, setelah mereka terlepas dari perbudakan. Dan kelompok ini berhasil.
Selalu ada risiko dalam setiap kemerdekaan. Sebuah risiko untuk mampu tetap exist di tengah segala keterbatasan yang ada. Lihatlah ketika Indonesia berhasil memerdekakan diri dari penjajahan. Begitu banyak hal yang harus dibenahi, tampuk pemerintahan harus segera diisi agar urusan pelayanan publik terjamin dengan baik, urusan kebutuhan pokok, transportasi, pendidikan hingga pertahanan untuk menjaga agar penjajah tidak kembali lagi ke negeri ini.
Ya, butuh usaha lebih keras untuk bisa bertahan karena tidak ada lagi majikan atau penjajah yang mengatur segala sesuatunya. Kita yang sebelumnya tidak tahu banyak tentang atur mengatur pemerintahan dan segala hal yang menguasai hajat hidup orang banyak, tiba-tiba harus menanganinya, maka jika ada hal-hal yang kurang pas di sana-sini, hal itu masih bisa dimaklumi. Semua akan lebih baik seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kemampuan.
Namun merdeka bukan hanya soal bangsa yang terbebas dari belenggu penjajah. Merdeka juga bisa sangat personal sebagaimana yang saya uraikan di atas. Bukan saja merdeka dari belenggu penjajahan orang lain, tetapi juga merdeka dari segala belenggu penjajahan diri. Momen Ramadhan adalah momen yang paling tepat untuk berlatih memerdekakan diri. Kita berlatih untuk tidak mau dijajah oleh nafsu. Dan tentunya, engkau sudah mahfum bagaimana rasanya. Selalu dibutuhkan kesabaran lebih ekstra,tekad lebih kuat, dan kesadaran untuk tetap bebas yang lebih besar.
Boleh jadi, bagi sebagian orang, menjadi merdeka terlihat lebih menderita. Bahkan bagi sebagiannya lagi, merdeka memang terasa menderita. Bagi mereka, lebih mudah untuk hidup di bawah penjajahan, lebih mudah untuk hidup dalam belenggu, karena hidup dalam kondisi seperti itu, mereka hanya cukup bekerja sesuai perintah penjajah. Mereka tidak harus berpikir bagaimana harus mandiiri, bagaimana harus mencari makan sendiri. Mereka “menikmati” keterjajahan mereka.
Ramadhan adalah momen untuk memerdekakan diri dari nafsu, sehingga diharapkan setelah kita berproses selama sebulan di dalamnya, kita sudah terbiasa untuk tidak terjajah dan terlepas dari belenggu nafsu kita. Maka, Allah menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya, boleh jadi adalah untuk merayakan kemerdekaan kita atas diri kita sendiri yang sudah tidak terjajah nafsu.

sumber gambar dari sini
Maka tanyakanlah pada diri kita, apakah kita sudah merdeka atas diri kita?
Share This :
-
 
© Copyright 2010-2011 Donasi untuk Dakwah All Rights Reserved.
Design by Borneo Templates | Sponsored by Wordpress Themes Labs | Powered by Blogger.com.