News Update :

Friday, February 24, 2012

Amanah Kepemimpinan

By at 6:28 AM
send email
print this page
Pemimpin adalah sebuah kedudukan yang berat dipikul. Seorang pemimpin, secara ideal haruslah menguasai segala aspek baik kafaah syar’iyah, siyasiyah, dan terutama terkait dengan pemahaman medan yang dihadapinya. Jika dakwah adalah sebuah perjalanan, maka harus ada seorang pemimpin yang memandu perjalanan tersebut.  Sebagaimana sabda Rasulullah yang mewajibkan adanya pemimpin, “Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan hendaklah menunjuk seorang menjadi pemimpin rombongan dan yang berhak menjadi pimpinan adalah orang yang paling pandai dalam bacaan al-Qur'an" (HR. Muslim). 


Jika dalam perjalanan saja membutuhkan pemimpin, maka perjalanan dakwah lebih membutuhkan pemimpin. Dalam hadis di atas disebutkan syarat menjadi pemimpin perjalanan, yaitu yang paling pandai dalam bacaan al-Qur`an. Kiranya, dalam dakwah ini juga demikian, bahkan bukan hanya pandai dalam bacaan al-Qur`an, seorang pemimpin juga harus mampu mengelola potensi orang-orang yang dipimpinnya. John C. Maxwell, mengemukakan bahwa pemimpin itu haruslah “Knows the way, shows the way, and goes the way”.


Knows the way, maksudnya seorang pemimpin itu menguasai medan, tahu jalan mana yang akan diambil. Jika pun karena terpaksa seorang pemimpin tidak tahu jalannya—dan semua orang  dalam rombongannya juga tidak tahu jalannya— maka ia bersama-sama dengan anggota kafilah haruslah mencari tahu arah yang dituju. Kondisi seseorang memang berbeda-beda dalam kafaahnya. Ada yang sudah mempunyai gambaran tentang jalan mana yang akan dilewati, telah bisa memperkirakan apa saja halangan yang mungkin timbul di jalan itu. Tetapi tidak semua seperti itu.


Ada kalanya seorang Pemimpin berangkat menuju tempat yang dituju hanya berbekal peta, tak jarang hanya peta buta, yang ia sendiri belum pernah mengenal medannya. Jika hal ini yang terjadi, maka di sepanjang jalan ia harus selalu menggunakan ketajaman matanya untuk mengenali tempat-tempat yang disebutkan di peta. Sesekali barangkali ia harus berhenti untuk bertanya kepada penduduk sekitar, yang telah lama tinggal di sana dan mengenal tempat yang bersangkutan. Inilah gunanya mempunyai kawan-kawan perjuangan yang telah lalu, kita bisa bertanya kepada mereka, kepada kawan-kawan di ranah lain atau di tempat lain, terutama untuk meluaskan wacana dan pengetahuan.


Namun demikian, kadang seorang Pemimpin berjalan ke tempat tujuan tanpa berbekal peta sama sekali, mereka hanya tahu bahwa mereka harus menuju suatu tempat, tapi mereka sendiri tidak tahu tempat seperti apa itu, tak ada banyak petunjuk, yang ada hanya gambar buram yang tidak terlalu kelihatan. Bila yang terjadi demikian, maka ia harus banyak mengumpulkan informasi dan berusaha lebih keras mengenali medan dan tujuan akhirnya.


Shows the way, maksudnya seorang pemimpin harus mampu menunjukkan jalan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Dan, sebagai orang yang menunjukkan jalan, tentulah ia harus mengetahui jalan tersebut. Dengan sabar ia mengarahkan anggotanya untuk berjalan ke tempat yang dituju, jika ia melihat anggotanya menyeleweng atau mengambil jalur lain, maka ia berwenang untuk mengembalikannya ke jalan yang benar. Namun, bila ternyata anggotanya mengusulkan jalan yang lebih dekat dan lebih nyaman dilewati, ia pun tidak akan ragu untuk mengambilnya. 


Goes the way, maksudnya seorang pemimpin selalu membersamai anggotanya menyusuri jalan itu. Ia tidak membiarkan anggotanya berjalan sendirian, kecuali jika memang ada alasan yang tepat, misalnya untuk melatihnya, atau memang sudah ada pembagian tugas sebelumnya. Para panglima perang di masa lampau tidak hanya duduk-duduk di istana dan mengendalikan peperangan dari sana, tetapi mereka akan turun langsung sendiri, turut merasakan peperangan itu. Bahkan, Rasulullah pun juga melakukannya. Beliau turun sendiri memimpin pasukan dalam kebanyakan ekspedisi umat Islam, beberapa kali saja di mana beliau tidak memimpin pasukan sendiri dan menunjuk wakilnya sebagai pimpinan. 


Singkatnya, sebagai pemimpin, baik secara pribadi maupun secara berkelompok, kita sudah selayaknya mengoptimalkan segala potensi yang ada pada kita, untuk mengenali tujuan dan cara pencapaiannya, bisa mengarahkan rekan-rekan kita menyusuri jalan itu serta jangan sampai kita kehilangan kesempatan untuk turut menempuhi jalan itu dengan perjuangan. Ya, “a leader, is the one who knows the way, shows the way, and goes the way”.
Share This :
-
 
© Copyright 2010-2011 Donasi untuk Dakwah All Rights Reserved.
Design by Borneo Templates | Sponsored by Wordpress Themes Labs | Powered by Blogger.com.