News Update :

Thursday, January 26, 2012

Haru-Biru Hari Ibu: Tuliskan Cintamu!

By at 2:49 PM
send email
print this page
Sobat muslimah yang dicintai Allah, tentulah kita sudah familiar dengan tanggal 22 Desember yang dinobatkan sebagai Hari Ibu. Sebuah keistimewaan yang dihadiahkan bagi para perempuan, bahwa di sini kita memiliki peringatan Hari Ibu, sedangkan Hari Bapak tidak ada. Tentu saja ibu istimewa.

Perempuan yang telah membesarkan kita dalam rahimnya selama sembilan bulan, melahirkan, menyusui, mendidik dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Seperti yang sudah ditanyakan Yusuf Islam dalam lagunya, My Mother, “Siapa yang selalu memeluk kita, membersihkan dan memandikan kita, menyuapi kita, dan menemani kita sambil memeluk erat-erat saat kita sakit? Bagaimana dengan dengan satu-satunya orang yang bisa mendengar kita  sebelum kita bisa bicara? Dan mengangkat kita dan membersihkan luka saat kita jatuh?” Tidak ada laki-laki yang sanggup melakukan tugas ini.

Rasulullah pun menegaskan kedudukan terhormat ini dalam hadisnya: Mu’wiyah Ibn Jahimah ra menuturkan bahwa dia pernah menemui Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Aku berniat pergi berjihad. Aku datang menemuimu untuk meminta nasihatmu.” Nabi bertanya kepadanya, “Apakah ibumu masih hidup?” “Ya,” jawab Jahimah. Kemudian Nabi berkata, “Teguhlah berbakti kepadanya karena surga terletak di bawah kakinya.” (An-Nasa’i)

Surga! Subhanallah... Lantas, sudah sejauh manakah kita berbakti kepada ibu kita untuk menjemput surga kita?

Kemuslimahan Keluarga Muslim Ilmu Budaya memberikan tantangan kepada sobat muslimah FIB untuk menuliskan cintanya kepada ibunda mereka lewat Lomba Menulis Kisah Inspiratif, dengan tema “Me and Mom: Kisah Sejatiku Bersama Ibu.” Dalam lomba ini, peserta wajib menuliskan kisah nyata bersama ibu mereka lengkap dengan hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Lomba dimulai dari tanggal 16 Desember dan berakhir tanggal 22 Desember.

Dari delapan naskah yang masuk, dipilih tiga naskah terbaik sesuai penilaian dewan juri. Pada umumnya, semua naskah yang masuk memiliki keindahannya masing-masing, dan tidak bisa diabaikan begitu saja, namun berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditentukan oleh panitia, akhirnya tersaringlah tiga naskah terbaik yang layak mendapat penghargaan.

Tiga naskah terbaik tersebut diumumkan usai KARIMAH (Kajian Rutin Muslimah) tanggal 23 Desember yang ketika itu mengangkat isu “Ta’aruf Keren, Pacaran Sorry Men!” Dan ini dia, tiga pemilik naskah terbaik Lomba Menulis Kisah Inspiratif Hari Ibu;


  • Juara I diraih oleh Tika Musfita (Sastra Asia Barat 2009) dengan naskah berjudul Untuk yang Aku Panggil Perempuan Hebat. 
  • Juara II diraih Putri (Sastra Inggris 2011) dengan kisahnya yang bertajuk Manusia Berhati Baja. 
  • Juara III diraih Widya Hastuti Siwie (Bahasa Korea 2011) dengan tulisannya yang berjudul Eoma, Mianhe (Ibu, Maaf). 


Masing-masing pemenang mendapatkan satu buku Islam serta uang pembinaan dari Kemuslimahan KMIB.

Salut bagi semua sobat muslimah yang sudah mengirimkan kisahnya, baik yang menang maupun yang belum. Hal itu menunjukkan sebentuk apresiasi mereka terhadap sosok bernama ibu, meskipun masing-masing dari kita menyadari bahwa takkan pernah bisa menebus kebaikan ibu selama hidup kita. Jika tahun lalu Kemuslimahan KMIB merangkai bunga mawar aneka warna dengan kata-kata mutiara tentang ibu yang diselipkan di sana, kemudian dibagikan kepada sobat muslimah FIB, maka tahun ini sobat muslimah FIB-lah yang mengungkapkan cintanya dengan menulis. Entah seperti apa di tahun mendatang. Yang terpenting, yang kita cari bukan simbol dan kuantitas dari sebentuk apresiasi, melainkan kualitas dan kebarokahan di dalamnya. Tuluskah kita mencintai dan berbakti kepada ibu kita?

Ibu adalah golden ticket kita—sebagaimana pernah ditulis oleh Zabrina A. Bakar dalam bukunya Satu Tiket ke Surga; “Jika pemegang tiketmu masih ada bersamamu, pergilah menemuinya sekarang. Cium tangannya, dan buatlah dia bahagia. Belailah wajahnya, dan katakan kau mencintainya. Pergilah dan penuhilah tanggungjawabmu supaya kau diperbolehkan masuk ke satu-satunya tempat kita ingin berada di sana selamanya. Surga.”

Septalia A. Wibyaninggar—Kemuslimahan KMIB 2011
Share This :
-
 
© Copyright 2010-2011 Donasi untuk Dakwah All Rights Reserved.
Design by Borneo Templates | Sponsored by Wordpress Themes Labs | Powered by Blogger.com.